Wednesday, April 6, 2011

Tawadhu' .

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tawadhu’ [ Rendah Hati/Diri ]

Tawadhu’ itu adalah satu sikap [perasaan] seseorang yang merendah diri.
[Syeikh Abdul Qadir Jailani - Kitab Futuh Al Ghaib.]

Apabila kita melihat kepada seseorang, bersangkalah yang sifulan itu adalah lebih baik serta tinggi martabatnya dari kita di sisi Allah SWT.

Jika melihat kepada yang lebih muda, berkatalah yang dia masih belum lagi bermaksiat, sedangkan aku telah bergelumang dengan dosa, maka dia adalah lebih baik dari aku.

Jika ia seseorang yang lebih berusia [tua], bersangka yang inilah hamba Allah SWT yang lebih dahulu hidupnya, sehingga dia lebih banyak akan ibadahnya dari aku.

Apabila bertemu dengan seseorang yang berilmu, berkatalah yang orang ini telah memperolehi anugerah yang tidak aku perolehi, lalu ia mengamalkannya, maka bijaklah ia dan berilmu, sedangkan aku tidak berilmu [yakni bodoh].

Jika bertemu dengan seseorang yang tidak berilmu [bodoh], fikirkan yang dia bermaksiat kepada Allah SWT dengan tidak di sengajakan atau pun tidak mengetahuinya,
maka keampunanlah yang wajar baginya,
sedangkan aku melakukan maksiat yang sudah pun nyata dosanya, perkara yang keji ini di lakukan dengan disengajakan,

" aku tidak pasti bagaimana hidup aku akan berakhir " 

dan

" bagaimana pula dengan pengakhiran hidupnya kelak ".

Justeru, berkesimpulan jika ia di landasan yang betul dan benar, yakni kembali kepada yang di tuntut, dan semuanya itu keluar dari hati yang luhur, jernih dan bersih [seikhlasnya] maka akan terselamatlah  dari siksaan  Allah SWT, oleh itu kembalilah kepada bersifat 

 " TAWADHU’ " .

Wallahu a’lam.


No comments:

Post a Comment