السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
JANGAN HANYA MENYERU KEBAIKAN DAN KEBAJIKAN TETAPI DIRI SENDIRI TIDAK MEMPRAKTIKANNYA.
Sifat ini diibaratkan sebagai orang munafik dan hipokrit yang tercela yang perlu dielakkan.
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya." (As-Saff; 61:2-3)
Ayat-ayat ini menerangkan kebencian Allah terhadap manusia yang tidak ikhlas, pembohong, lidah bercabang, berpura-pura, hipokrit dan munafik terhadap sesuatu seruan, persetujuan, perjanjian dan percakapan (baik) kepada pihak lain tetapi mereka sendiri pun tidak melakukan atau pun mempertahankannya.
Jangan hendaknya kita menyeru orang lain supaya tidak melakukan rasuah, mengamalkan riba, menipu dalam apa-apa perkara tetapi diri kita sendiri kerap melakukannya.
Begitu juga janganlah hendaknya kita menyeru sahabat-sahabat dan saudara mara kita melakukan ibadah dan kebaikkan tetapi kita meninggalkannya.
Dan janganlah juga kita mewarwarkan kepada sesuatu pihak untuk mempraktikkan sesuatu yang lestari, memelihara alam sekitar, menjaga kebersihan, perpaduan dan persaudaraan tetapi kita menjadi pengkianat kepada amanah itu.
Sabda Rasulullah SAW; "Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai." (HR. Ath-Thabrani)
Mudah-mudahan kita mendapat taufik dan hidayah serta rahmat Allah dari tazkirah ini.
Maaf zahir batin
16 September 2011
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya." (As-Saff; 61:2-3)
Ayat-ayat ini menerangkan kebencian Allah terhadap manusia yang tidak ikhlas, pembohong, lidah bercabang, berpura-pura, hipokrit dan munafik terhadap sesuatu seruan, persetujuan, perjanjian dan percakapan (baik) kepada pihak lain tetapi mereka sendiri pun tidak melakukan atau pun mempertahankannya.
Jangan hendaknya kita menyeru orang lain supaya tidak melakukan rasuah, mengamalkan riba, menipu dalam apa-apa perkara tetapi diri kita sendiri kerap melakukannya.
Begitu juga janganlah hendaknya kita menyeru sahabat-sahabat dan saudara mara kita melakukan ibadah dan kebaikkan tetapi kita meninggalkannya.
Dan janganlah juga kita mewarwarkan kepada sesuatu pihak untuk mempraktikkan sesuatu yang lestari, memelihara alam sekitar, menjaga kebersihan, perpaduan dan persaudaraan tetapi kita menjadi pengkianat kepada amanah itu.
Sabda Rasulullah SAW; "Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai." (HR. Ath-Thabrani)
Mudah-mudahan kita mendapat taufik dan hidayah serta rahmat Allah dari tazkirah ini.
Maaf zahir batin
16 September 2011
 | |
| Art of Pretending |
No comments:
Post a Comment