Saturday, April 23, 2011

Surah. Al Mu'min: 64 - 65 & 68.



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Renungan :



Firman Allah SWT:

بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم



ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ قَرَارًۭا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءًۭ وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَتِۚ ذَلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْۖ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَلَمِينَ 


Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik.
Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam. (Surah. Al Mu'min: 64)



هُوَ ٱلْحَىُّ لَآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَۗ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَلَمِينَ 

Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
(Surah. Al Mu'min: 65)


هُوَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُۖ فَإِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًۭا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ 

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: " Jadilah ", maka jadilah ia. (Surah. Al Mu'min: 68)

_______________________

Saya hanya menyampaikan.

Wassallam.


Mentelaah

Thursday, April 21, 2011

Larangan Rasululullah S.A.W.



السَّـلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُـه 
 
Dari al-Mughirah r.a, dari Nabi s.a.w baginda bersabda: "Allah telah melarang keras (mengharamkan) kamu menderhakai ibu, melarang membuat kikir dan mengubur anak perempuan. Tuhan benci kamu jika kamu terlalu banyak berbicara begitu begini, terlalu banyak bertanya serta membuang-buang harta tidak pada tempatnya." (HR. Bukhari)

Menderhakai ibu, bakhil dengan kelebihan nikmat yang dikurniakan Allah S.W.T, membunuh anak sendiri, banyak bercakap perkara yang sia-sia, banyak bersoal jawab sebelum melakukan sesuatu perkara dan suka melakukan pembaziran merupakan perbuatan yang dilarang dan dibenci di dalam Islam. Hadis diatas menguatkan hujah larangan Rasulullah saw ini. Eloklah kita elakannya. 




 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Planning is bringing the future into the present so that you can do something about it now.”

-------------------
“I convey unto you the messages of my Lord and am for you a true adviser." (Al-Araf [7:68])

Tuesday, April 19, 2011

Jawatan Itu Adalah Amanah.


 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hari ini ramai orang sangat-sangat menginginkan sesuatu pangkat dan jawatan. Justru berlakulah lobi melobi, merasuah dan membodek.

Di dalam Islam perkara ini adalah ditegah kerana sesuatu jawatan, status atau pangkat itu adalah amanah yang wajib dipikul dan dilaksanakan dengan bijak, tertib dan tawaduk.

Sabda Nabi SAW: "Kami tidak mengangkat orang yang bercita-citakan berkedudukan." (HR. Muslim)

Rasulullah SAW berkata kepada Abdurrahman bin Samurah: "Wahai Abdurrahman bin Samurah! Janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena hasratmu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa hasratmu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh itu, bagi sesiapa yang membuat keputusan terhadap sesuatu perlantikan haruslah bijak di dalam urusan perlantikannya. Lantiklah mereka yang layak, beramanah dan bertakwa.

Begitu juga dengan mereka yang berkeinginan kepada sesuatu jawatan haruslah menilai diri sendiri dengan kemampuan dan kelayakan dirinya.

Sabda Nabi SAW: "Tidak sempurna iman bagi orang yang tidak beramanah dan tidak sempurna agama bagi orang yang tidak menepati janji” (HR Ahmad).

Berhati-hatilah kerana setiap dari kita akan berada di Yaumil Mashar bagi menjawab segala tindakan dan keputusannya. 

Mudah-mudahan kita terselamat dari bahana ini dengan rahmat Allah. 



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Planning is bringing the future into the present so that you can do something about it now.”


-------------------
“I convey unto you the messages of my Lord and am for you a true adviser." (Al-Araf [7:68]

Friday, April 15, 2011

Orang-Orang Yang Bertakwa.


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Allah SWT berfirman :

بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍۢ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَوَتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Maksudnya :

" Dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang di sediakan untuk orang-orang yang bertakwa."
[Surah. Ali 'Imran : 133]

 Orang-orang yang bertakwa yang di maksudkan di dalam ayat Ali Ali 'Imran 133 adalah :

- Berlumba-lumba untuk beramal ibadat sehingga tidak dapat 
di tandingi.

- Bersegera memohon keampunan daripada Allah SWT 
dan keredhaanNya.

- Membelanjakan hartanya walaupun di waktu susah.

- Mereka yang menahan amarahnya dan sentiasa akan memaafkan kesalahan orang lain.

- Jika melakukan perbuatan keji yakni menganyayai diri, terus akan mengingati Allah SWT dengan serta merta [sepontan] 
memohon keampunan dariNya keatas dosa yang di lakukan.

Serba sedikit panduan yang dapat kita terjemahkan kepada diri ini dan sentiasalah beristiqomah [secara konsisten] untuk mendapat kenikmatan serta keberkatan dari Allah SWT , 
sesungguhnya kepadaNya kita berserah.

Wallahu a'lam.



Takwa & Iman

Think!

.
Salam.

Not many people "THINK" nowadays.

Why?



"And when We show favor to man, he turns aside and withdraws himself; and when evil touches him, he makes lengthy supplications." 
(Dan apabila Kami kurniakan nikmat kepada manusia, berpalinglah dia serta menjauhkan diri (dari bersyukur) dan apabila dia ditimpa kesusahan, maka ia berdoa merayu dengan panjang lebar) 
(Surah Fusilat 41:51)


Prof. Dr. Alias Abdullah
-------------------
“I convey unto you the messages of my Lord and am for you a true adviser." (Al-Araf [7:68])

10. Renungan [Kata-Kata].




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Abdullah bin Mas'ud berkata :

" Kehidupan di dunia ibarat manusia hanyalah sebagai tetamu dan kekayaannya hanya punjaman. Tetamu akhirnya akan pulang dan pinjaman pula akan di kembalikan. "

Selamat menunaikan ibadah di hati Jumaat!


Wassallam.













Syukur Kehadrat Allah SWT

Al-Fatihah [ Ayat 6 - 7 ].





السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Allah SWT Berfirman :


بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم


ٱهْدِنَا ٱلصِّرَطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Maksudnya :

Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,

[8] Ihdinash (tunjukilah kami), dari kata hidayat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[Surah Al-Fatihah: 6]


 

صِرَطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ 

وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Maksudnya: 
 
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang
dari ajaran Islam.
[Surah Al-Fatihah : 7]




Surah Al-Fatihah

Thursday, April 14, 2011

Detik-Detik Pemergian Rasulullah s.a.w.




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


DETIK-DETIK PEMERGIAN RASULULLAH S.A.W

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang di contohkan Allah SWT melalui kehidupan RasulNya.
Pagi itu, walaupun langit telah mula menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya.
Pagi itu...Rasulullah s.a.w dengan suara terbatas memberikan khutbah,
“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah SWT dan cinta kasihNya, maka taati dan bertakwalah kepadaNya”
“Ku wariskan dua perkara kepada kalian, Al-Quran dan Sunnah ku”
Barang siapa mencintai sunnah ku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintai ku akan masuk syurga bersama-sama ku.
Khutbah singkat itu di akhiri dengan pandangan mata Rasullullah s.a.w yang terang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dalam berkaca-kaca,
Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya,
Usman menghela nafas panjang,
Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam,
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba...
“Rasulullah s.a.w akan meninggalkan kita semua” keluh hati sahabat-sahabat ketika itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasannnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat...
Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah s.a.w yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.
Di saat itu, kalau bermampuan , seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tetapi pintu rumah Rasulullah s.a.w masih tertutup.
Sedangkan di dalamnya Rasulullah s.a.w sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
“Maaflah!
Ayahku sedang demam.” Kata Fatimah yang membalikkan bata dan menutup daun pintu.
Kemudian, ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata seraya bertanya kepada Fatimah. “Siapakah itu wahai anakku?” “Tidak tahu wahai ayahandaku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya, tutur Fatimah lembut.
Lalu Rasulullah s.a.w menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan, seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak di kenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah memisahkan pertemuan di dunia, dialah malaikat maut, kata Rasulullah s.a.w”
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tetapi Rasulullah s.a.w menanyakan, kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian di panggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut ruh kekasih Allah SWT dan penghulu dunia ini.
“Jibril...jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah SWT?” Tanya Rasulullah s.a.w...
“Pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu.” Kata Jibril...
Tetapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah s.a.w lega, matinya masih penuh kecemasan.
“Apakah engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi...
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khuatir Rasulullah s.a.w, aku pernah mendengar Allah SWT berfirman kepadaku:
Aku haramkan syurga bagi sesiapa sahaja kecuali umat Muhammad telah (akan) berada di dalamnya.” Kata Jibril.
Detik-detik semakin hampir, saatnya Izrail melakukan tugasnya.
Perlahan (cermat) ruh Rasulullah s.a.w ditarik, nampaknya seluruh tubuh baginda bermandikan peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini” perlahan Rasulullah s.a.w mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijik kah kau melihatku hingga kau memalingkan wajahmu Jibril?” bertanya Rasulullah s.a.w kepada malaikat penghantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah SWT diragut ajal.” Kata Jibril...
Kemudiannya terdengar baginda berkeluh kesakitan kerana sakitnya tidak tertahan lagi.
“Ya Allah...” dasyatnya maut, timpakan sahaja kesemuanya seksa maut itu kepadaku, jangan pada umatku.
Saat itu, badan Rasulullah s.a.w mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi, bibirnya bergetar seakan mahu membisikkan sesuatu.
Ali segera mendekatkan telinganya,
" Uusikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum "
Peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah antaramu.
Diluar pintu tangisan mula terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah s.a.w yang mulai kebiruan.
“ Ummati...Ummati...Ummati...”
Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu...
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaih...
Betapa cintanya Rasulullah s.a.w kepada umatnya...

Wallahu a'lam. 


Lailaahailallah Muhammad Rasulullah.

Wednesday, April 13, 2011

Seorang Dr.Neurologi Menemui Keajaiban Perintah Allah.


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sahabat2 semua yang Islam dan juga yang Bukan Islam ... bacalah Email ini dari sahabat yg menetap di US:
" Seorang doktor di Amerika Syarikat telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemui dalam penyelidikannya.  Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi . Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan perubatan secara Islam dan
dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan
"Perubatan Melalui Al-Qur'an. "

Kajian perubatan melalui Al-Qur'an membuatkan ubat-ubatannya berteraskan apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an.  Di antara kaedah-kaedah yang digunakan termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed) dan sebagainya. 

Apabila di tanya bagaimana dia tertarik  untuk memeluk Islam, maka doktor tersebut memberitahu bahawa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki oleh darah . Padahal setiap inci otak manusia  memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. 

" Setelah membuat kajian yang memakan masa, akhirnya beliau mendapati bahawa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada ketika  seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan sembahyang."

Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk Beberapa sukatan yang tertentu sahaja.  Ini bermaksud bahawa darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang diwajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah SWT...kepada yang tidak menunaikan sembahyang ,maka otaknya tidak akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal!!!
Oleh yang demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganuti agama Islam kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah SWT dengan agama-Nya yang indah ini.


NASIHAT IMAM SYAFIE :
Empat Perkara Untuk Sihat &
Empat perkara menguatkan badan.  
1. makan daging.
2. memakai haruman.
3. kerap mandi.
4. berpakaian dari kapas.

Empat perkara melemahkan badan.
1. banyak berkelamin (bersetubuh). 
2. selalu cemas.
3. banyak minum air ketika makan.
4. banyak makan bahan yang masam.

Empat perkara menajamkan mata.
1. duduk mengadap kiblat. 
2. bercelak sebelum tidur.
3. memandang yang hijau.
4. berpakaian bersih.

Empat perkara merosakkan mata.
1. memandang najis.
2. melihat orang dibunuh.
3. melihat kemaluan.
4. membelakangi kiblat.

Empat perkara menajamkan fikiran.
1. tidak banyak berbual kosong. 
2. rajin bersugi (gosok gigi).
3. bercakap dengan orang soleh.
4. bergaul dengan para ulama.

EMPAT CARA TIDUR :
1. TIDUR PARA NABI.
Tidur terlentang sambil berfikir tentang kejadian langit dan
bumi.
2. TIDUR PARA ULAMA' & AHLI IBADAH.
Miring ke sebelah kanan untuk memudahkan terjaga untuk solat
malam.
3. TIDUR PARA RAJA YANG HALOBA. 
Miring ke sebelah kiri untuk mencernakan makanan yang banyak
dimakan.
4. TIDUR SYAITAN.
Menelungkup/meniarap [tiarap] seperti tidurnya ahli neraka. 
Wallau a'lam.


Bersujud.